Kamis, 31 Mei 2012


PULANG KE RUMAH

Mendekati langkahnya yang terakhir, dia terjatuh
kedua dengkul kakinya menempa padang yang gersang
kepalanya tertunduk, matanya terpejam, badannya membungkuk
kedua tangannya terpaut pada sebuah tongkat

pada saat itu, pikirannya kosong, rasa gundahnya hilang

sejenak lalu meneteskan air mata
mulutnya sudah tidak kuat untuk bicara
tetapi jiwanya masih hidup

tanpa sadar bahwa tempat yang dituju sudah tinggal selangkah

Dalam sekejap, angin menghempas dengan sangat kencang
menggoyahkan tubuh sang pengelana
menutupi penglihatan setiap mata yang terbuka
dan membersihkan segenap jiwa

Sang pengelana membuka matanya dan terkejut
terpukau oleh apa yang dilihatnya
menjawab semua pertanyaan

Ternyata kaki pun sudah beranjak dan berdiri di atas tanah yang dijanjikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar