PULANG KE RUMAH
Mendekati langkahnya yang terakhir, dia terjatuh
kedua dengkul kakinya menempa padang yang gersang
kepalanya tertunduk, matanya terpejam, badannya membungkuk
kedua tangannya terpaut pada sebuah tongkat
pada saat itu, pikirannya kosong, rasa gundahnya hilang
sejenak lalu meneteskan air mata
mulutnya sudah tidak kuat untuk bicara
tetapi jiwanya masih hidup
tanpa sadar bahwa tempat yang dituju sudah tinggal selangkah
Dalam sekejap, angin menghempas dengan sangat kencang
menggoyahkan tubuh sang pengelana
menutupi penglihatan setiap mata yang terbuka
dan membersihkan segenap jiwa
Sang pengelana membuka matanya dan terkejut
terpukau oleh apa yang dilihatnya
menjawab semua pertanyaan
Ternyata kaki pun sudah beranjak dan berdiri di atas tanah yang dijanjikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar