Jumat, 15 Juni 2012

YOU ARE NOT

You're not a friend
A friend always support
in time of sad, in time of joy

You're not a friend
A friend doesn't say bad things about me in front of others
A friend doesn't lie

You're not a friend
A friend doesn't make me look like a fool
But Instead, A friend should show some respect

You're not a friend
A friend doesn't betray
A friend should  put Trust

So......You're not a friend........You Fucking Moron
DALAM TERANG

Semakin hari semakin jelas
Menikmati terapung di atas samudera
Hingga tenggelam tak kenal waktu

Matahari semakin jauh
Perahuku semakin samar
yang terdengar hanyalah air

Tubuhku tidak terasa
Kakiku mulai menapak
Menginjak pasir dan terumbu karang

Berjalan sambil mengambang
mengasah mata, untuk melihat
semakin dalam, semakin terang

Rabu, 06 Juni 2012

SELEMBAR YANG KOSONG


Setiap detik dia menulis
di selembar kertas kosong, dan selembar kertas yang sudah tercoret
menulis, menghapus, menulis, menghapus, kemudian menulis lagi
tidak sedetik pun dia lewatkan tanpa menulis, bahkan ketika tangannya hanya menapak di meja

apapun dia gariskan di atas kertas
dengan guratan kuat, lembut, hingga merobek

Terkadang dilemparnya kertas ke tempat sampah
ketika kabut menghalangi pandangan

Suatu malam dia tertegun
menatap kertas yang penuh coretan nista
hanya terdiam bersama api

Memandang sebentar ke langit-langit
kemudian tertawa keras
lalu meneteskan air mata

Dia pun beranjak dari kursi, dan mengumpulkan karya tulisnya
disiramnya dengan minyak, dibakarnya sampai habis

Kembali dia duduk di kursi yang sama
Kini dengan senyum di wajahnya
Menatap kertas kosong di hadapannya

Kamis, 31 Mei 2012


MEMANGGIL

Hanya sekejap Kau teteskan air ke dalam hatiku,

malam yang tak ada satu kesaksianpun melainkan kekaguman akan hadirnya Dirimu.

Bahkan telaga menjadi kering dan suara kehidupan para penghuni malam serentak berhenti.

Inilah peristiwa yang telah Kau kumandangkan mengiringi seret langkah manusia dari berjuta tahun silam...

Hanya CintaMu Oh Sang penjaga surya, memanggil di setiap hela nafasku
MELEPAS DUKA, MENUAI CINTA


Aku merindukan Engkau yang di sana...

Kuberjalan dengan tegap 

Mengibaskan sayap sayap 

Aku merindukan Engkau yang di sana...

tanggalkan beban, menggapai hasrat

Aku merindukan Engkau yang di sana...

Menjulang tinggi ke puncak langit

Mengangkat tangan meraih tabir

Aku merindukan Engkau yang di sana...

Melepas duka, Menuai Cinta

PULANG KE RUMAH

Mendekati langkahnya yang terakhir, dia terjatuh
kedua dengkul kakinya menempa padang yang gersang
kepalanya tertunduk, matanya terpejam, badannya membungkuk
kedua tangannya terpaut pada sebuah tongkat

pada saat itu, pikirannya kosong, rasa gundahnya hilang

sejenak lalu meneteskan air mata
mulutnya sudah tidak kuat untuk bicara
tetapi jiwanya masih hidup

tanpa sadar bahwa tempat yang dituju sudah tinggal selangkah

Dalam sekejap, angin menghempas dengan sangat kencang
menggoyahkan tubuh sang pengelana
menutupi penglihatan setiap mata yang terbuka
dan membersihkan segenap jiwa

Sang pengelana membuka matanya dan terkejut
terpukau oleh apa yang dilihatnya
menjawab semua pertanyaan

Ternyata kaki pun sudah beranjak dan berdiri di atas tanah yang dijanjikan

Inspiratif bukan aspiratif, Dari dalam bukan dari luar, Sekian kali terbagi dan tak kunjung usai, sampai kutemukan Engkau yang abadi